Jumat, 24 Juni 2022

Bubble milk tea

                     BUBBLE MILK TEA


Sejarah Awal Bubble Tea

Demam bubble tea tidak hanya menjangkiti Indonesia, tetapi juga negara-negara lainnya. Bahkan, sejumlah merek bubble tea berani membuka gerai di negara-negara di Amerika Serikat dan Eropa. Namun, tahukah Anda bahwa ide membuat bubble milk tea ini sebenarnya berasal dari sebuah toko minuman di Taiwan?
Bubble tea yang saat ini Anda nikmati berasal dari Taiwan. Sebuah toko minuman kecil bernama Chun Shui Tang adalah yang pertama kali menjual variasi minuman milk tea dicampur topping boba. Usut punya usut, toko yang berada di Kowloon, Kwun Tong inilah yang pertama kali menjual bubble tea pada 1980-an.
Sejarahnya berawal dari niat pemilik toko mengembangkan resep teh dingin. Kala itu, di Taiwan masih sangat jarang kedai minuman yang menjual teh dalam keadaan dingin, rata-rata menjual teh panas.
Pemilik toko Chun Shui Tang berniat mencampurkan susu dalam minuman teh dingin yang ia racik. Namun, salah satu karyawan toko yang bernama Lin Hsui-hui memiliki ide turut memasukkan fen yuan (dessert tradisional yang terbuat dari tepung tapioka) ke dalam teh dingin. Dari ide mencampur bola-bola tapioka (fen yuan) ke dalam teh susu dingin, lahirlah bubble milk tea yang kita nikmati hingga kini.
Menariknya, Lin Hsui-hui masih bekerja di Chun Shui Tang dan menjabat sebagai direktur eksekutif pengembangan produk. Karyawan yang mendapat julukan “si lidah emas” ini terus mengembangkan resep-resep bubble milk tea yang nikmat. Kepiawaiannya dalam mencoba berbagai bahan pembuatan minuman membuatnya dipercaya meracik menu-menu baru di toko tersebut. didapat dari sumber ini !

    Dapatkan bubble milk tea tersebut di DeliveryFood yang anda miliki dan tersedia di stand terdekat.

                                             Berikut adalah daftar menu yang kami tawarkan.


Dapatkan Promo discount setiap hari Jumat Up/to 50%.
Terima pesanan untuk acara anda hubungi nomor 0822********

Sabtu, 19 Juni 2021

Malin Kundang

 Cerita Malin Kundang berasal dari daerah Sumatera Barat, Bunda. Dalam kisah ini diceritakan hidup seorang ibu dan putranya yang bernama Malin Kundang.


Hidup ibu dan anak ini serba kekurangan. Meski begitu, sang ibu selalu berusaha keras untuk memberikan kehidupan yang layak untuk anak laki-lakinya.


Ketika Malin beranjak dewasa, dia pergi merantai bersama seorang saudagar kaya. Ia pun berjanji akan pulang dan menjemput ibunya setelah kaya raya.


"Malin akan pulang setelah berhasil. Malin akan menjemput ibu. Doakan Malin ya," katanya pada sang ibu sebelum pergi.


Bertahun-tahun kemudian, Malin Kundang berhasil menjadi pedagang yang kaya. Ia pun menikah dengan putri seorang kepala kampung. Sayangnya, kehidupannya yang bergelimang harta membuat Malin lupa dengan sang ibu. Ia malam berbohong dengan sang istri dan mengaku bahwa ibunya telah meninggal dunia.


Suatu hari, Malin dan istrinya terpaksa berlabuh ke pulau tempat kampung halamannya karena cuaca buruk. Istri Malin juga memaksa suaminya untuk turun ke pulau dan membeli ikan. Malin cemas karena dia takut bertemu ibunya.


Saat dia turun dari kapal, semua orang menyambunya dan menyebutnya 'saudagar kaya'. Tak jauh dari situ, ibu Malin yang kebetulan sedang membantu nelayan, melihat sosok putranya. Ia lalu mendekat untuk memastikannya.


"Malin...Malin Kundang anakku," kata sang ibu langsung memeluk Malin.


"Hei, kau wanita tua, diapa kau hingga berani memanggilku anakmu?"


Istri Malin lalu berusaha menengahi dan meminta sang ibu menunjukkan bukti bahwa Malin adalah anaknya. Ibu Malin pun mengatakan luka di tangan Malin yang telah ada sejak kecil. Istri Malin pun menyadari bahwa ucapan wanita tua di hadapannya memang benar.


"Suamiku, mengapa kau mengingkari ibumu sendiri?" tanya istri Malin.


Malin Kundang tak peduli dan tetap tak ingin mengakui ibunya. Sang ibu lalu meratap dan tepat saat itu hujan deras. Tiba-tiba petir menyambar tetap di kaki Malin dan mendadak tubuhnya menjadi kaku seperti batu. Malin amat ketakutan dan dia menyadari telah durhaka dan berdosa pada ibunya.


"Ibu, tolong ampuni aku. Tolong selamatkan aku," teriak Malin.


Ibu Malin berusaha menolong tapi terlambat karena anaknya sudah berubah menjadi batu. Dari cerita ini, anak bisa mendapatkan pesan moral untuk menepati janji, serta tidak durhaka kepada orang tua.

Kamis, 04 Oktober 2018

Pengertian Interior Kapal dan Perbedaannya dengan Interior Bangunan

Pengertian Interior
          Mungkin kita sudah tidak asing lagi dengan kata ' Interior ' , pasti dipikiran kita ketika mendengar kata ' Interior ' langsung membayangkan bentuk ' Ruangan '. Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan tentang pengertian kata " INTERIOR " dan pengertian "INTERIOR KAPAL" dan perbedaannya dengan interior pada bangunan , rumah, dan lain-lain.

               Kata ' Interior ' memiliki arti bagian dalam gedung , ruangan , bangunan, kapal, pesawat, dan lain sebagainya ; tatanan perabot / furniture yang ada didalam ruangan (hiasan pada ruangan dan sebagainya). Interior juga sering kali diartikan sebagai komponen tambahan/hiasan yang bisa menambah nilai estetika pada ruangan itu sendiri. Interior yang digunakan biasanya berhubungan dengan perabot atau furniture , penataan ruangan dan perabotnya, pemilihan cat / wallpaper yang digunakan pada ruangan , dan lain-lain yang berhubungan dengan bagian dalam ruangan. 

                

PENGERTIAN INTERIOR KAPAL
               
              Interior pada kapal tentunya sangat berbeda dengan interior yang ada pada ruangan di gedung, rumah, apartement atau bangunan lainnya. Hal yang berbeda bisa dari bentuk perabotnya, bentuk ruangannya, cara pemasangan perabot pada ruangan, konstruksi dinding, dan lain-lain.Sedikit saya beri penjabaran tentang hal-hal yang berbeda dari Interior Kapal dengan Interior rumah, bangunan, dan lain-lain.
      
              Salah satu hal yang berbeda adalah , Bentuk Perabot atau Furniturenya.Berdasarkan pengalaman yang saya dapatkan ketika melakukan kegiatan praktek disekolah untuk mendesain ruangan dengan furniturenya dengan berdasarkan bentuk ruangan pada ' SIMULATOR KAPAL ' yang dimiliki olek SMKN 3 Buduran, jurusan Interior Kapal. Perabot yang dibuat harus mengikuti bentuk gading/lambung kapal pada SIMULATOR KAPAL tersebut. 

Gb. Desain Tempat Tidur Untuk Simulator Kapal

Perhatikan antara posisi tempat tidur atas dan bawah. Tempat tidur yang atas terlihat posisinya lebih kedalam daripada tempat tidur yang bawah. Hal ini menunjukkan bahwa bentuk kasur menyesuaikan bentuk gading/lambung pada Simulator Kapal. 


Gb. Desain Lemari Untuk Simulator Kapal

Bentuk lemari yang digunakan juga sedikit berbeda, bentuk lemari yang menempel pada dinding kapal yang sekaligus gading kapal, bentuknya mengikuti bentuk lambung/gading kapal. Hal ini bertujuan untuk membuat perabot yang dibuat sesuai dengan bentuk dinding dimana perabot itu diletakkan. 

Jadi, dapat disimpulkan bahwa bila ruangan pada kapal berada tepat di posisi gading/lambung kapal itu sendiri, semua perabot dibuat mengikuti bentuk gading/lambung kapal ketika meletakkan perabot tersebut. Hal ini bisa tidak terjadi, bila pada bagian sebelum lengkungan lambung tersebut diberi sekat sebagai pembatas. Sehingga dinding kapal tidak mengikuti bentuk lambung melainkan sekat itu sendiri. Saat membuat perabot sekaligus meletakkan perabot hanya mengikuti bentuk dinding yang dibuat dari sekat tersebut.


Sekian materi yang bisa saya sampaikan pada kesempatan kali ini, dan terima kasih bila ada yang salah serta ada pengertian yang kurang lengkap silahkan untuk meninggalkan komentar